Perencanaan Keuangan Keluarga di Masa Resesi_ Pentingnya Dana Darurat

Pandemi Covid 19 telah membuat banyak keluarga harus merekonstruksi peruntukan anggaran keuangan mereka, kondisi perekonomian Indonesia juga memasuki resesi di awal November 2020 dengan ditandai pertumbuhan PDB Q3  ke arah negatif 3.49% walaupun secara Q-to -Q ada perbaikan ekonomi yang signifikan, yaitu 5.05% . Secerah harapan mulai muncul dan hal ini didukung pula oleh kondisi pasar modal Indonesia yang menghijau. Optimisme pelaku pasar modal menggambarkan kepercayaan akan adanya perbaikan ekonomi.

Masa resesi adalah saatnya untuk menguji ketahanan rencana keuangan yang telah dibuat, apakah di level keluarga masih bisa mempertahankan arus kas mereka ataukah harus menambah pemasukan dari berbagai cara. Perencanaan keuangan sering kali dipandang sebelah mata oleh banyak keluarga yang memiliki penghasilan menengah ke bawah, mereka berkilah tidak mempunyai dana yang cukup untuk dipakai sehari-hari sehingga hanyalah sebuah impian saja untuk bisa menyimpan sejumlah dana darurat yang bisa dipakai dimasa sulit seperti sekarang. Dana darurat sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap orang, dana darurat ini dapat menyelamatkan arus kas kita jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kehilangan pekerjaan dan menanggulangi keadaan darurat lainnya, terlebih lagi masih banyak orang yang belum memiliki asuransi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dana darurat idealnya disisihkan dalam bentuk potongan (%) setiap bulan dari total  pemasukan/gaji tergantung kemampuan seseorang atau keluarga,  bisa sejumlah 5% perbulan dari total penghasilan atau sesuai dengan komitmen yang bisa ditepati oleh seseorang. Minimal dana darurat yang harus dimiliki oleh orang yang belum memiliki tanggungan keluarga adalah 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jadi jika setiap bulan pengeluaran rutin yang ada adalah sekitar Rp5 juta, maka jumlah dana darurat minimal adalah Rp 15 juta. Meski demikian bagi keluarga yang sudah memiliki anak/tanggungan maka sangat disarankan untuk memiliki target 12 kali pengeluaran rutin mereka sebagai pos dana darurat.

Masih banyak orang yang juga salah kaprah dengan melakukan investasi terlebih dahulu padahal mereka tidak memiliki dana darurat, hal ini akan sangat riskan terlebih jika mereka tidak memiliki asuransi, karena dana investasi mereka akan selalu tergerus oleh pemakaian yang tidak semestinya.

Kedisiplinan dan komitmen haruslah dijaga dalam mempersiapkan dana darurat, jangan menghabiskan seluruh anggaran tanpa mengalokasikan peruntukan untuk dana darurat, karena hal ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk menjaga keberlangsungan arus kas dimasa resesi yang mungkin akan berulang lagi di masa yang akan datang